Long Weekend, Unilak Riau Gelar Seminar
Pekanbaru - Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, menggelar seminar dan penandatanganan Implementation Agreement (IA). Acara ini dihadiri oleh 60 Kepala sekolah (kepsek) Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta se-Provinsi Riau.
Kepsek SMA Swasta itu, tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah(MKKS). Agenda ini dilaksanakan di Aula Pustaka Unilak, Sabtu (14/9/2024).
Ketua Musyawarah Kerja Kepsek (MKKS) SMA Swasta Provinsi Riau Bambang Kariyawan YS MPd berterima kasih atas kegiatan tersebut. Dikatakannya, ke depan pihaknya akan berusaha mengemban amanah terkait IA yang telak ditandatangani bersama Unilak.
Ia mengapresiasi Unilak yang saat ini telah memiliki banyak jurusan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, hal tersebut dapat memudahkan untuk memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan serta perkembangan zaman.
"Terima kasih sekali sambutannya. Mudah-mudahan hari ini dapat memberikan manfaat dan berkah untuk kita semua, untuk menata pendidikan yang lebih baik di Provinsi Riau," katanya.
Dalam seminar bertema "Membangun Budaya Kesehatan Mental di Sekolah dan Penerapan Manajemen Strategis SMA Swasta se-Provinsi Riau" ini, Rektor Unilak Prof Dr Junaidi SS MHum Ph.D mengatakan, persoalan mental health cukup banyak muncul di lingkungan sekolah saat ini. Tak ayal, syarat untuk menjadi dosen sekarang ini harus menyertakan surat kesehatan dari rumah sakit jiwa yang menyatakan jika sehat secara mental.
"Jangan-jangan guru juga. Nah, ini menjadi persoalan sekarang ini. Oleh karena itu, dalam seminar ini akan diberikan pemaparan tentang kesehatan mental," tuturnya.
Sementara itu, terkait dengan manajemen strategis, Prof Junaidi menjelaskan jika visi misi tujuan sekolah adalah bagian dari manajemen strategis, yang bertujuan untuk membantu mencapai hasil pelajaran yang optimal demi meningkatkan kualitas pendidikan.
Dijelaskannya, sebelum menjalankan manajemen strategic, adalah penting untuk memiliki kemampuan yang diperlukan seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah.
"Kalau kita punya kemampuan analisis, kita bisa lihat, kita bisa analisis, mana yang sesungguhnya informasi yang benar dan tidak. Kita juga harus memiliki kemampuan memecahkan masalah, bukan membuat masalah," jelasnya.
Agenda ini menghadirkan pemateri tentang mental health yaitu Helena Filtri M Psi dengan tema "Kepemimpinan Sehat: Membangun Budaya Kesehatan Mental di Sekolah". Sebelum dilakukan seminar dan penandatanganan IA.
Dalam pertemuan itu, sejumlah juga menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Prof Junaidi, diantaranya peningkatan dana bos bagi sekolah swasta, peningkatan dana pendidikan bagi SMA Swasta, dan bantuan sekolah.
(Mediacenter Riau/jep)