BANDA ACEH - Meski dewan hakim PB PON sudah menetapkan Azzahra Permatahani tetap merupakan atlet Riau yang bisa bertanding untuk nama Riau pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian dari pihak Azzahra untuk ikut bertanding mewakili Riau.

Jika bisa mewakili Riau, Azzahra diprediksi bisa menambah 4 medali emas dan menaikkan peringkat Riau pada PON XXI Aceh - Sumut.

Menanggapi hal itu, Ketua Kontingen Riau PON XXI Aceh-Sumut 2024, Rusli Zainal mengatakan, pihaknya masih berupaya melakukan komunikasi dengan Azzahra untuk mewakili Riau dalam PON XXI ini.

“Saya sudah bicara dengan orang tuanya Azzahra bila Azzahra bisa bersama kita. Diskusi dengan Azzahra baik, saling mengerti, hanya masih perlu terus membangun komunikasi untuk keputusan yang terbaik bagi kita dan Azzahra,” katanya, Rabu, (11/9/2024). 

Menurutnya, masih diperlukan penyamaan persepsi antara pihak Azzahra dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau dalam mengatasi permasalahan ini.

“Saya melihat masih perlu ada penyamaan persepsi terhadap beberapa pembicaraan, sebab ini antara pihak Azzahra dengan KONI Riau, peran orang tua Azzahra juga penting dalam proses ini,” jelasnya.

Saat ditanya, apakah kendala yang dihadapi Azzahra saat ini adalah akibat dirinya harus mengganti rugi atau kompensasi kepada pihak Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusli Zainal memilih tidak banyak berkomentar.

“Tadi belum ada pembicaraan ke situ,” pungkasnya.

Diketahui Azzahra sudah diklaim pindah dari Riau menjadi atlet Sulteng sejak akhir tahun 2021, Azzahra pun disebut menerima uang pembinaan sebesar Rp 50 juta per bulan.

Klaim KONI Sulteng soal perpindahan Azzahra makin kuat setelah keluar surat PB PRSI pada 2022.

Surat PB PRSI bernomor 301/SJN.VIII.2022 yang ditandatangani Sekjen PB PRSI Ali A Patiwiri yang ditujukan kepada Azzahra, menegaskan PB PRSI menyetujui perpindahan Azzahra. (bgs)