PEKANBARU - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Riau menggelar Focus Group Discussion (FGD),  pemaparan laporan antara penyusunan Grand Design Riau Digital oleh tim swakelola Yayasan Politeknik Chevron Riau (PCR), di Ruang Rapat Kenanga Kantor Gubernur Riau, Selasa (2/11/21).

Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi dan Informatika Diskominfotik Riau, Muhammad Arifin menyampaikan bahwa kegiatan Grand Design Riau Digital merupakan kerja sama melalui swakelola antara Diskominfotik Riau dengan Yayasan PCR.

Ia mengungkapkan, kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Swakelola.

"Kegiatan kerja sama swakelola ini dimulai sejak tanggal 2 juli dan insyaAllah akan selesai di 2 Desember 2021," ungkapnya.

Muhammad Arifin menerangkan, selain beberapa dasar tadi diatas, penyusunan Grand Design Riau Digital ini juga sejalan dengan Perpres Nomor 95 Tahun 2018. Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Konkuren Bidang Komunikasi dan Informatika. 

Ia menambahkan, berdasarkan ketentuan tersebut, sebagai upaya percepatan misi pembangunan provinsi Riau yang tertuang dalam RPJMD  2019-2024, yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi. Maka Diskominfotik Riau melaksanakan kegiatan ini.

Kabid Aplikasi dan Informatika Diskominfotik Riau menerangkan, dokumen Grand Design Riau Digital  ini diharapkan tidak hanya merumuskan rekomendasi berkaitan dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), tetapi juga memberikan arah strategis bagi transformasi digital di Riau. 

"Terima kasih kepada semua pihak yang turut serta dalam penyusunan Grand Design Riau Digital. Tentunya ini akan menjadi rekomendasi bagi tim dalam penyusunan Grand Design Riau Digital kedepan," katanya.