PEKANBARU - Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), Mayjen TNI Budi Eko Mulyono mengapresiasi perhatian besar Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto terhadap TNI.

Apresiasi tersebut disampaikannya usai acara ramah tamah Pemprov Riau bersama peserta kuliah kerja dalam negeri (KKDN) Sesko TNI di Gedung Daerah Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Senin (5/8/2024) malam.

Baru-baru ini, Pj Gubri melakukan peletakan batu pertama Rumah Sakit Tentara di Pekanbaru. Hal tersebut, sebagai langkah strategis dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi prajurit TNI dan masyarakat Provinsi Riau.

"Apa yang dibuat bapak Pj Gubernur ini adalah langkah luar biasa. Kalau boleh saya katakan, saat ini yang memang kita dorong itu yaitu bagaimana pemerintah daerah membantu TNI, saling bersinergi," ungkapnya.

"Saya lihat Pak Pj Gubernur ini sudah melangkah lebih maju, karena beliau sudah merumuskan dari awal berbagai langkah-langkah khususnya dan mudah-mudahan dapat berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertahanan keamanan," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia juga mengaku takjub atas upaya Provinsi Riau yang mampu memaksimalkan potensi minyak dan gas (migas). Saat ini, realisasi lifting migas di Riau mencapai 180.000 barel oil per hari (barel oil per day/BOPD) atau telah menyumbang sebesar 30 persen dari lifting nasional sebesar 605.500 BOPD selama tahun 2023.

"SDA menjadi moda dasar untuk suatu negeri, dan itu sudah dilakukan di Provinsi Riau, mudah-mudahan bisa maju seperti Brunei dan negara lainnya. Dengan begitu, maka Riau akan bisa mandiri dalam bidang energi dan mampu untuk mensejahterakan masyarakat Riau khususnya," ujarnya.

Kemudia, ia berharap sinergi antara Pemprov Riau bersama TNI dapat terjaga dengan baik. Karena sinergi yang kuat, sebutnya, merupakan fondasi utama dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Riau.

"Harapan kami dari Sesko TNI khususnya, dan pada umumnya dari TNI, kerjasama dari pemerintah daerah maupun pusat dengan TNI itu harus dijalin, ibarat sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, karena keduanya harus saling membangun untuk menuju negeri yang lebih baik," tutupnya.