PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menggelar intervensi serentak untuk pencegahan stunting atau tengkes ke seluruh wilayah di Bumi Lancang Kuning. Program ini bertujuan sebagai upaya menurunkan angka stunting serta memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan cerdas.

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Riau, Zulfayeni menjelaskan bahwa intervensi serentak akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2024. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan yang berkolaborasi dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.

“Pada tanggal 13 itu, nanti kita menyambungkan zoom meeting dengan posyandu di kabupaten/kota yang menyelenggarakan pengukuran serentak. Kemudian dari zoom tersebut akan dilakukan juga interaktif antara bapak Pj Gubernur dan masyarakat,” jelasnya saat di hubungi Media Center Riau, Jumat (07/06).

Diterangkan, ada tiga sasaran utama yang menjadi fokus intervensi yaitu balita, ibu hamil, dan calon pengantin. Ia menambahkan program ini mencakup pemberian suplementasi gizi untuk ibu hamil dan balita, peningkatan akses ke layanan kesehatan, serta edukasi tentang pentingnya pola makan yang seimbang serta praktik hidup bersih dan sehat.

“Ini tujuan kita untuk menangani penurunan stunting di Provinsi Riau. Karena gerakan tersebut merupakan gerakan nasional,” terangnya.

Dituturkan, keberhasilan kegiatan ini tentu sangat berkaitan dengan keterlibatan masyarakat berpartisipasi dalam upaya penanganan stunting.

Masyarakat diharapkan dapat mendukung program pemerintah dengan mengikuti berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dan menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian mereka. 

“Saya harap seluruh sasaran utama ini dapat bisa mengikuti disetiap saat pengukuran itu untuk dilakukan pemantauan. Karena semua sasaran utama inilah yang akan diperikas kesehatannya,” tuturnya.

Selain itu, ia mengungkapkan Pemprov Riau melalui Dinas Kesehatan terus berupaya menangani stunting melalui bagian kesehatan. Pemprov Riau akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelayanan kesehatan bagi balita dan ibu hamil yang mengalami masalah pertumbuhan.

“Upaya Dinkes Riau untuk penanganan stunting, kita koordinator di bagian kesehatannya. Sebenarnya kegiatan pelayanan kesehatan kita di puskesmas sudah ada alur yang terstandar. Misalnya dari posyandu ada pengukuran dan deteksi dini bagi balita atau ibu hamil yang mengalami masalah pertumbuhan akan di rujuk ke Puskesmas, jika tidak tercover maka di rujuk lagi ke Rumah Sakit,” ungkapnya.

“Kalau kita lihat, perkembangan di setiap pelayanan kesehatan kita sudah semakin membaik dari tahun ke tahun dan meningkat,” pungkasnya.