JAKARTA - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini menjelaskan bahwa terdapat beberapa komoditas yang mempengaruhi perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Indonesia sampai dengan minggu ke dua September 2023.

Pudji Ismartini menjelaskan, ada beberapa komoditas utama yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan IPH, dan ada beberapa komoditas utama pula yang menjadi pemicu penurunan IPH. 

Dia menjelaskan, komoditas utama yang menjadi pemicu kenaikan IPH di Indonesia yakni beras yang terjadi kenaikan di 341 kabupaten/kota di Indonesia. 

Kemudian kenaikan harga gula pasir di 340 kabupaten/kota, cabai merah mengalami kenaikan du 220 kabupaten/kota, serta daging ayam ras mengalami kenaikan di 207 kabupaten/kota.

Sedangkan komoditas utama pemicu penurunan IPH di Indonesia pada minggu ke dua bulan September ini yakni terjadi penurunan harga bawang merah di 459 kabupaten/kota di Indonesia. 

"Terjadi penurunan harga bawang putih di 376 kabupaten/kota, telur ayam ras di 362 kabupaten/kota, cabai rawit di 345 kabupaten/kota," ucapnya, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual, Senin (18/9/23). 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, itu menerangkan secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH turun 2 persen dibandingkan dengan minggu lalu. 

"Sebagian besar kenaikan IPH ini terjadi di luar wilayah pulau Jawa," ucapnya. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini tersebut mengungkapkan agar ada kewaspadaan terhadap kenaikan harga beras di beberapa wilayah di Indonesia. 

Dia menuturkan, sampai dengan minggu ke dua bulan September 2023 ini harga beras semakin menunjukkan kenaikan harga di beberapa wilayah di Indonesia. 

"Terjadi kecenderungan kenaikan kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras," ungkap dia.