PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar meninjau secara langsung Rumah Quran Haeedah, Tenayan Raya, Pekanbaru, Minggu (3/9/2023). Dalam kunjungan itu, Gubri menyerahkan 50 karung beras 5 kg.

Dalam kesempatannya, seorang pengajar di Rumah Quran Haeedah, Abdul Hamid menceritakan, Rumah tahfidz tersebut berawal dari keresahan masyarakat saat kondisi covid-19 yang mengharuskan anak-anak diliburkan sekolah. Para wali murid tidak ingin anak-anak mereka hanya menghabiskan waktu bermain gim video dirumah, tanpa melakukan kegiatan yang positif.

"Atas kesepakatan warga, pihak masyarakat menyewa rumah untuk dijadikan rumah belajar alquran. Maka anak-anak bisa belajar quran dirumah tersebut," jelasnya.

Dijelaska dia, ditengah perjalanan rumah tahfidz tersebut, terdapat kendala yaitu pemilik rumah tidak bersedia untuk menyewakan kembali rumahnya. Karena, imbuhnya, pemilik rumah berniat untuk menjual rumah tersebut.

"Hal ini membuat kami kebingungan, karna jika ingin membelinya jujur saja dana kami terbatas. Namun, saat ini rumah ini telah menjadi milik kami sepenuhnya, dan itu juga karena bantuan ayahanda [Gubri] yang saat itu menyerahkan bantuan pada kami," jelasnya.

Gubri Syamsuar sampaikan, Negeri melayu identik dengan Islam, adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah. Maka dari itu, untuk menjaganya yakni dengan mensyiarkan alquran. 

"Maka, saya senang orang berlomba-lomba membangun rumah quran ini, seperti rumah tahfidz dan sekolah tahfidz. Karena ini untuk membentuk generasi kedepan yang kuat dan unggul," terangnya.

Orang nomor satu di Provinsi Riau itu sampaikan, rintangan dan tantangan bagi generasi muda kedepannya akan semakin berat. Ilmu alquran diharapkan menjadi benteng bagi generasi penerus untuk tetap berada di koridor kebaikan.

"Maka itu anak-anak ini harus terus dibimbing demi kebaikan mereka, dengan alquran diharapkan mereka memiliki pegangan dalam menapaki kehidupan masa kini yang sama-sama kita tahu rintangannya luar biasa," ujarnya.

"Jika ini diperhatikan, maka saya percaya Riau akan dijaga dan diberikan keberkahan. Baik keberkahan. Selaku pemimpin kami ingin mengajak bapak/ibu menjaga keberkahan ini di negeri melayu. Menjaganya tidak ada yang lain selain kita mencintai alquran, ini adalah pedoman hidup," imbuhnya.

Gubri sampaikan, jika anak ini fasih bahkan hafal quran, kebaikanpun akah mengalir kepada para orang tua. Terlebih jika orang tua telah tiada, doa dari anak-ana soleh yang akan diijabah oleh allah untuk orang tuanya.

"Jika kita suda tidak ada didunia, maka anak yang soleh ini yang kita harapkan, bacaan alquran merekalah yang kita harapka untuk sampai kepadakita," tukasnya.

(Alw)